JAKARTA, KOMPAS.TV - Membicarakan mengenai penyakit yang bisa muncul pada prostat, menurut Dokter Spesialis Urologi, Dokter Johannes Aritonang mengatakan bahwa sama halnya dengan wanita yang mengalami menapause, kalau pada laki-laki akan mengalami ketidakseimbangan hormon di testosteron yang mempengaruhi pembesaran pada prostat.
Jadi pembesaran prostat itu bisa hanya pembesaran yang kemudian bisa bersifat jinak atau ganas, dan kadang-kadang bisa dengan infeksi prostatitis.
Pembesaran jinak pertumbuhan setiap tahunnya semakin membesar, secara alami karena ketidakseimbangan hormon.
Sedangan pembesaran ganas pertumbuhannya tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan besasr prostatnya.
Faktor resiko gangguan atau penyakit prostat bisa datang dari keluarga atau faktor genetik.
Baca Juga Tak Hanya Rokok, 3 Makanan Ini Juga Picu Penyakit Kanker Paru-paru di https://www.kompas.tv/article/241184/tak-hanya-rokok-3-makanan-ini-juga-picu-penyakit-kanker-paru-paru
Bisa jadi dari ayah, atau kakek yang menurun ke anak laki-laki atau cucu laki-lakinya, dan memiliki resiko 2 sampai 2,5 kali lipat.
Jika ayah memiliki riwayat kanker prostat, akan dilakukan screening pada anak laki-lakinya di usia 40 an awal.
Beberapa keluhan atau gejala muncul ketika seseorang mengalami pembengkakan pada prostatnya, yaitu yang pertama pada penyimpanan kandung kemihnya biasanya gejala iritatif misalnya pasien sering kali buang air kecil, satu hari bisa sampai 10 kali.
Kemudian yang kedua gejala obstruktif seperti gangguan saat pembuangan atau pengeluaran cairannya, misalnya seperti pancaran keluar cairan lebih lemah dari biasanya, atau bisa jadi air kencing yang keluar terputus-putus.
Yang terakhir yaitu gejala pasca buang air kecil.
Baca Juga Awas! 4 Penyakit ini Bisa Menular Melalui Ciuman Bibir di https://www.kompas.tv/article/245171/awas-4-penyakit-ini-bisa-menular-melalui-ciuman-bibir
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/246322/faktor-resiko-gangguan-pada-prostat-bisa-karena-faktor-genetik-ayo-sehat
